Awal Puasa 2014 - Penetapan Awal Bulan Puasa 2014 NU Dan Muhammadiyah
Awal Puasa 2014 - Penetapan Awal Bulan Puasa 2014 NU Dan Muhammadiyah - Tinggal menunggu hari saja, kita sudah akan memasuki bulan Ramadhan. Itu artinya, kewajiban puasa di bulan suci ini segera akan dilaksanakan. Namun, masyarakat kita sampai saat ini masih bertanya-tanya kapan bulan puasa akan dimulai.Seperti tahun kemarin, penentuan mulainya puasa memang masih menjadi perdebatan dan perbedaan. Dua organisasi kemasyarakatan Islam terbesar seperti Muhammadiyah dan Nahdlatul Ulama (NU) diperkirakan akan memulai puasa Ramadan dalam waktu yang berbeda. Beberapa waktu yang lalu, Muhammadiyah sendiri sudah menetapkan awal puasa dimulai pada 28 Juni 2014
sementara NU memperkirakan pada 29 Juni 2014. Sementara itu, pemerintah masih belum bisa memutuskan jauh hari sebelum datangnya bulan Ramadhan.
Muhammadiyah dalam menetapkan awal puasa memakai dasar hisab hakiki dengan kriteria wujudul hilal. Muhammadiyah menjelaskan, ijtimak menjelang Ramadan jatuh pada Jumat, 27 Juni 2014, pukul 15.10 WIB. Saat matahari terbenam, hilal (rembulan usia muda yang menjadi tanda pergantian awal kalender) sudah wujud berketinggian 31 menit dan 17 detik. Dari situlah secara resmi Muhammadiyah lalu memutuskan awal Ramadhan akan jatuh pada 28 Juni 2014.
Sementara Itu Kementerian Agama akan menggelar Sidang Isbat untuk menentukan 1 Ramadan 1453 H pada Jumat 27 Juni 2014. Sidang yang akan dimulai pada pukul 16.30 WIB itu akan dihadiri tokoh-tokoh agama dan ulama.
"Kami juga undang ahli astronomi ormas Islam," kata Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin di kantor Wakil Presiden, Jakarta, Kamis 26 Juni 2014.
Selain itu, kata dia, rapat juga akan mendengar pemaparan petugas yang sebelumnya telah disebar di 63 titik di 33 provinsi untuk mengetahui apakah Hilal bisa dilihat. Mereka yang ditugaskan untuk melihat Hilal adalah orang-orang yang memiliki kemampuan di bidangnya.
Dalam setiap kali sidang isbat awal Ramadan dan awal Syawal, Kemenag mengundang seluruh organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam. Selama sidang isbat berlangsung, kerapkali diwarnai perdebatan keras antarpengurus ormas yang mempertahankan argumentasi masing-masing ormas.
Menag Lukman Hakim Saifuddin mengimbau semua pihak untuk menghormati apapun hasil sidang isbat, namun pemerintah tidak akan memaksakan.